5. Masalah Distribusi
Distribusi adalah menyalurkan barang/jasa hasil
produksi kepada konsumen. Untuk dapat menyalurkan barang/jasa tersebut dapat
dilakukan secara langsung maupun melewati perantara dalam perdagangan.
Distribusi dapat dilakukan dengan cara yaitu :
Ø Distribusi langsung, artinya menyalurkan barang
dari produsen langsung kepada konsumen tanpa melewati perantara. Contohnya
seorang penjual martabak memproduksi sendiri dan langsung menjual dagangannya
kepada pembeli (konsumen).
Ø Distribusi tidak langsung, artinya menyalurkan
barang dari produsen kepada konsumen melalui perantara.
Misalnya melalui pedagang besar (grosir), pedagang kecil (retailer), agen, makelar, komisioner, eksportir, importir, dan penyalur-penyalur yang lainnya.
Misalnya melalui pedagang besar (grosir), pedagang kecil (retailer), agen, makelar, komisioner, eksportir, importir, dan penyalur-penyalur yang lainnya.
Oleh karena pengaruhnya sangat besar terhadap kelancaran
penjualan, maka masalah saluran distribusi ini harus benar-benar
dipertimbangkan. Dalam hal ini perusahaan atau produsen harus memperhatikan
faktor-faktor yang sangat mempengaruhi dalam pemilihan saluran distribusi.
Bebrapa petunjuk dalam pemilihan saluran distribusi sebagai berikut :
o
Sifat barang
Sifat barang itu sendiri dapat dipakai sebagai dasar
pertimbangan untuk menetapkan seluruh distribusi yang harus ditempuh. Sifat
barang ini dapat berupa cepat tidaknya barang tersebut mengalami kerusakan atau
yang dapat mempengaruhi turunnya nilai barang berpengaruh dalam
penentuan rantai distribusi.
o
Sifat Pembayarannya
Dalam pemasaran barang, ada barang-barang tertentu yang
memerlukan penyebaran seluas-luasnya baik secara vertikal maupun horizontal.
Biasanya barang-barang tersebut merupakan kebutuhan umum, harga perunit rendah
serta pembelian dari setiap konsumen relatif kecil.
o
Biaya
Secara umum, mata rantai saluran distribusi yang terlalu
panjang akan menimbulkan biaya yang lebih besar dan mendorong harga jual yang
tinggi dan selanjutnya dapat menggangu kelancaran penjualan barang-barang
tersebut. Hal ini dapat dimaklumi sebab setiap mata rantai menginginkan
keuntungan yang layak sebagai imbalan dari kegiatan mereka.
o
Modal
Sifat suatu barang terutama barang-barang industri harus
dapat mendorong agar barang tersebut dapat diterima oleh konsumen atau lembaga
industri. Salah satu caranya adalah menjual barang-barang tersebut secara
konsinyasi atau piutang dalam tempo tertentu. Hal ini memerlukan dana yang
tidak kecil. Kalau kita menggunakan grosir atau agen mungkin masalah modal
sebagaimana kalau kita menjual langsung kepada pengecer.
o
Tingkat Keuntungan
Persaingan yang makin tajam dapat mendorong penjualan
menjadi rendah. Dalam keadaan demikian tingkat keuntungan dari perusahaan
menjadi lebih rendah. Apabila perusahaan menggunakan mata rantai saluran
distribusi yang sangat panjang, dapat menyebabkan harga ke konsumen menjadi
lebih tinggi, dan ini menggangu penjualan barang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar