Kamis, 26 Desember 2013

Tugas Pengantar Bisnis ( Masalah Persediaan Barang )

  6. Masalah Persediaan

Persediaan adalah barang yang dimiliki  untuk dijual atau untuk diproses selanjutnya dijual. Berdasarkan pengertian di atas maka perusahaan jasa tidak memiliki persediaan, perusahaan dagang hanya memiliki persediaan barang dagang sedang perusahaan industri memiliki 3 jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi (siap untuk dijual).
Dalam laporan keuangan, persediaan merupakan hal yang sangat penting karena baik laporan Rugi/Laba maupun Neraca tidak akan dapat disusun tanpa mengetahui nilai persediaan. Kesalahan dalam penilaian persediaan akan langsung berakibat kesalahan dalam laporan Rugi/Laba maupun neraca.
Dalam perhitungan Rugi/Laba nilai persediaan (awal & akhir) mempengaruhi besarnya Harga Pokok Penjualan (HPP).
HPP = PERSEDIAAN AWAL+PEMBELIAN BERSIH– PERSEDIAAN AKHIR
Untuk mencatat taransaksi-transaksi yang mempengaruhi nilai persediaan, terdapat 2 metode sebagai berikut :
1. Metode Pisik/Periodik (Periodik/Phisical Inventory System)
Dalam metode ini pencatatan persediaan hanya dilakukan pada akhir periode akuntansi melalui ayat jurnal penyesuaian. Transaksi yang mempengaruhi persediaan, dicatat masing-masing dalam perkiraan tersendiri sebagai berikut: Pembelian , Retur pembelian , Penjualan dan Retur penjualan.
2.     Metode Perpetual  (Continual Inventory System)

Dalam metode ini pencatatan persediaan dilakukan setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan. Saldo perkiraan persediaan akan menunjukan saldo persediaan yang sebenarnya. Dengan demikian pada saat penyusunan laporan keuangan tidak diperlukan ayat jurnal penyesuaian. Pencatatan transaksi kedalam perkiraan persediaan, adalah berdasarkan harga pokok produksi, baik transaksi pembelian maupun penjualan. Metode ini akan menampilkan dapat menyediakan laporan neraca setiap saat baik untuk di print_out maupun sekedar data perusahaan.

Tugas Pengantar Bisnis ( Masalah BEP )

7. Masalah BEP

Break event point adalah dimana suatu keadaan dalam suatu usaha atau perusahan terjadi titik keseimbangan antara jumlah biaya yang telah dikeluarkan dan pendapatan atau hasil penjualan barang atau jasa tersebut .
Ada pula masalah – masalah yang mungkin akan dihadapi seorang wirausaha dalam usaha mendapatkan titik keseimbangan atau BEP,antara lain :
·         Mungkin adanya pelanggan yang menghutang ketika membeli
·         Adanya biaya – biaya yang tidak terduga
·         Kaburnya pelanggan yang mempunyai utang

·         Dll,.

Tugas Pengantar Bisnis ( Masalah Distribusi )

5. Masalah Distribusi
Distribusi adalah menyalurkan barang/jasa hasil produksi kepada konsumen. Untuk dapat menyalurkan barang/jasa tersebut dapat dilakukan secara langsung maupun melewati perantara dalam perdagangan.
 Distribusi dapat dilakukan dengan cara yaitu :
Ø  Distribusi langsung, artinya menyalurkan barang dari produsen langsung kepada konsumen tanpa melewati perantara. Contohnya seorang penjual martabak memproduksi sendiri dan langsung menjual dagangannya kepada pembeli (konsumen).
Ø  Distribusi tidak langsung, artinya menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen melalui perantara.
Misalnya melalui pedagang besar (grosir), pedagang kecil (retailer), agen, makelar, komisioner, eksportir, importir, dan penyalur-penyalur yang lainnya.
Oleh karena pengaruhnya sangat besar terhadap kelancaran penjualan, maka masalah saluran distribusi ini harus benar-benar dipertimbangkan. Dalam hal ini perusahaan atau produsen harus memperhatikan faktor-faktor yang sangat mempengaruhi dalam pemilihan saluran distribusi. Bebrapa petunjuk dalam pemilihan saluran distribusi sebagai berikut :
o   Sifat barang
Sifat barang itu sendiri dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan untuk menetapkan seluruh distribusi yang harus ditempuh. Sifat barang ini dapat berupa cepat tidaknya barang tersebut mengalami kerusakan atau  yang dapat mempengaruhi turunnya nilai barang  berpengaruh dalam penentuan rantai distribusi.
o   Sifat Pembayarannya
Dalam pemasaran barang, ada barang-barang tertentu yang memerlukan penyebaran seluas-luasnya baik secara vertikal maupun horizontal. Biasanya barang-barang tersebut merupakan kebutuhan umum, harga perunit rendah serta pembelian dari setiap konsumen relatif kecil.
o   Biaya
Secara umum, mata rantai saluran distribusi yang terlalu panjang akan menimbulkan biaya yang lebih besar dan mendorong harga jual yang tinggi dan selanjutnya dapat menggangu kelancaran penjualan barang-barang tersebut. Hal ini dapat dimaklumi sebab setiap mata rantai menginginkan keuntungan yang layak sebagai imbalan dari kegiatan mereka.
o   Modal
Sifat suatu barang terutama barang-barang industri harus dapat mendorong agar barang tersebut dapat diterima oleh konsumen atau lembaga industri. Salah satu caranya adalah menjual barang-barang tersebut secara konsinyasi atau piutang dalam tempo tertentu. Hal ini memerlukan dana yang tidak kecil. Kalau kita menggunakan grosir atau agen mungkin masalah modal sebagaimana kalau kita menjual langsung kepada pengecer.
o   Tingkat Keuntungan

Persaingan yang makin tajam dapat mendorong penjualan menjadi rendah. Dalam keadaan demikian tingkat keuntungan dari perusahaan menjadi lebih rendah. Apabila perusahaan menggunakan mata rantai saluran distribusi yang sangat panjang, dapat menyebabkan harga ke konsumen menjadi lebih tinggi, dan ini menggangu penjualan barang tersebut.

Tugas Pengantar Bisnis ( Masalah Komunikasi )

4. Masalah Komunikasi

Didalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan konflik antar individu akan sering terjadi. Konflik yang sering terjadi biasanya adalah karena masalah kominikasi yang kurang baik. Sehingga cara mengatasi konflik dalam perusahaan harus benar-benar dipaham

i management inti dari perusahaan,untuk meminimalisir dampak yang timbul.

Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan dengan atasan yang terjadi karena masalah komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan system yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi bisa-bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti mogok kerja bahkan demo.
Sehingga untuk mensiasati masalah ini biasa dilakukan dengan berbagai cara :
  • Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker.
  • Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancar dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan
  • Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi

Biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yang kurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di perhatikan,tapi yang sangat penting yaitu adalah saling kominikasi dan kerja sama antara bawahan dan atasan dengan baik agar tujuan dari perusahaan tersebut dapat segera tercapai hubungan yang terbina dengan baik antara atasan dan bawahan pastilah akan menghasilkan sesuatu yang baik pula untuk itulah KOMUNIKASI DAN KERJA SAMA sangat di perlukan dalam berorganisasi baik itu organisasi seperti perusahaan atau pun organisasi di lingkungan masyarakat sekitar kita.

Tugas Pengantar Bisnis ( Masalah Nilai Waktu Uang )

3. Masalah Nilai Waktu Uang
  • Nilai waktu uang (time value of money) merupakan konsep utama dalam manajemen keuangan. Pemahaman nilai waktu uang sangat penting dalam manajemen keuangan perusahaan. Banyak keputusan dan teknik dalam manajemen perusahaan yang memerlukan pemahaman nilai waktu uang. Biaya modal, analisis keputusan investasi (penganggaran modal), analisis alternatif dana, penilaian surat berharga, merupakan contoh-contoh teknik dan analisis yang memerlukan pemahaman konsep nilai waktu uang.

Nilai waktu uang merupakan konsep yang menunjukkan bahwa nilai uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dibandingkan jumlah yang sama dimasa depan. Sebagai contoh, pada saat saya pertama kali tinggal di depok (4 tahun yang lalu), uang sejumlah Rp 8.000 dapat digunakan untuk membeli satu porsi nasi padang lengkap dengan lauk ayam bakarnya. Sekarang, untuk membeli satu porsi nasi padang dan lauk, dibutuhkan uang sejumlah Rp. 12.000. Disini terlihat bahwa secara kualitas, nilai uang tergerus seiring dengan jalannya waktu. Tergerusnya nilai uang tersebut disebut sebagai inflasi. yaitu, bahwa masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian. Apakah uang tersebut tetap bernilai, apakah saya masih dapat menikmatinya, apakah janjinya pasti akan ditepati? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan ketidakpastian. Oleh karena itu dalam manajemen keuangan perusahaan, setiap perusahaan harus mengenal konsep mengenai nilai waktu dari uang tersebut. Dalam hal ini, manusia umumnya lebih mengedepankan kepuasan saat ini, dibandingkan kepuasan yang akan datang yang penuh dengan ketidakpastian.

Tugas Pengantar Bisnis (Masalah Penjualan)

2. Masalah Penjualan 
Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Di sini, penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil rnencapai sasaran penjualan yang diharapkan.Untuk maksud tersebut penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yaitu :
Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan.
Harga produk.
Syarat penjualan, seperti pembayaran, penghantaran, pelayanan sesudah penjualan, garansi, dan sebagainya.
Masalah-masalah tersebut biasanya menjadi pusat perhatian pembeli sebelum melakukan pembelian. Selain itu, manajer perlu memperhatikan jumlah serta sifat-sifat tenaga penjualan yang akan dipakai.Dengan tenaga penjualan yang baik dapatlah dihindari timbulnya kemungkinan rasa kecewa pada para pembeli.Adapun sifat-sifat yarfg perlu dimiliki oleh seorang penjual yang baik antara lain : sopan, pandai bergaul, pandai berbicara, mempunyai kepribadian yang menarik, sehat jasmani, jujur, mengetahui cara-cara penjualan, dan sebagainya.
Adapun beberapa masalah selanjutnya yang akan muncul dalam penjualan produk :
  • Kondisi Pasar
Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah :
Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual, pasar pemerintah, ataukah pasar internasional.
  • Kelompok pembeli atau segmen pasarnya.
  • Daya belinya.
  • Frekuensi pembeliannya.
  • Keinginan dan kebutuhannya
  • Modal
Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli, atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Dalam keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan dulu, membawa barangnya ke tempat pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha, seperti : alat transport, tempat peragaan baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan, usaha promosi, dan sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk itu.
  • Kondisi Organisasi Perusahaan

Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri (Bagian Penjualan) yang dipegang orang-orang yang ahli di bidang penjualan. Lain halnya dengan perusahaan kecil di mana masalah penjualan ditangani oleh orang yang juga melakukan fungsi-fungsi lain. Hal ini disebabkan karena jumlah tenaga kerjanya lebih sedikit, sistem organisasinya lebih sederhana, masalah-masalah yang dihadapi, serta sarana yang dimilikinya juga tidak sekompleks perusahaan besar. Biasanya, masalah penjualan ini ditangani sendiri oleh pimpinan dan tidak diberikan kepada orang lain.

Tugas Pengantar bisnis (Masalah Pemasaran)

  1. Masalah Pemasaran
Pemasaran adalah suatu usaha/kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkanya dapat diterima dan disenangi masyarakat.Masalah ini juga salah satu masalah yang sangat mendasar yang dialami oleh perusahan atau para pengusaha kecil menengah. Masalah ini digolongkan menjadi tiga situasai,diantaranya:
  • Untuk produk baru (perintis), masalah yang sering muncul adalah sosialisasi produk (pemasaran). ini menyangkut bagaimana produk tersebut menjadi bagian dari kehidupan masyarakat (target konsumen).
  • Untuk produk alternatif, masalah yang harus disikapi adalah bagaimana menunjukkan nilai lebih dari produk tersebut dibandingkan produk sejenis (baik secara subtitusi ataupun komplementer). Untuk hal ini, perang harga bukan satu-satunya cara (malah itu merupakan cara terakhir). Perlu diingat, kita melakukan pemasaran (profit itu harus tinggi), bukan bakti sosial.
  • Untuk produk pasar atas, perlu diperhatikan distribusi dan tingkat ketersediaan. Banyak produk yang jatuh dari tahta pasar karena mengabaikan hal diatas. Sebagai seorang pemasar, kita harus berusaha mencegah aksi coba-coba konsumen terhadap produk lain sejenis. "jagalah brand loyalty produk mu".

Kendala – kendala yang mungkin dihadapi juga mencakup tiga hal yaitu :
  1. Perencanaan strategi pemasaran tidak matang.
Perencanaan strategi pemasaran sering tidak diperhatikan oleh para wirausahawan. Mereka melakukan distribusi pemasaran produk miliknya tidak berdasarkan aspek-aspek pemasaran tertentu dan tanpa direncanakan terlebih dahulu. strategi pemasaran tidak dibuat secara matang akan menimbulkan pemasaran tidak diorientasikan kepada pelanggan dan membuat produk tersebut tidak laku dijual.
  1. Target pasar yang terlalu lebar
Target pasar yang terlalu lebar pada dasarnya merupakan kesalahan di dalam perencanaan suatu usaha yang tidak dipertimbangkan terlebih dahulu. para pebisnis biasanya menetapkan tujuan hanya menginginkan untung yang sebesar – besarnya.

  1. Target pasar yang salah

Target pasar yang salah merupakan suatu hal yang sering terjadi di dalam berwirausaha. Seharusnya perlu perencanaan yang matang sebelum menetapkan target pasar ataupun target konsumen. para wirausahawan kadang menjual produknya ke sasaran konsumen yang tidak tepat, hal ini membuat produk yang ditawarkan tidak diminati oleh konsumen. Misalnya, seorang pengusaha menjual produk lukisan dan target pasarnya adalah masyarakat di daerah pemukiman yang mereka berpenghasilan pas-pas-an ataupun pada daerah kumuh. Sudah dapat dipastikan omset penjualan produk mereka akan sangat rendah.