Kelompok 1EB07:
- Devi Anggraeni (22213250)
- Fajar Apriyanto (23213138)
- Heri Prasetyo (24213066)
- Safira Hanifah (28213187)
A. Sistem Ekonomi Sosialis
Ajaran Karl Marx memberikan
arah dalam gerakan sosialis. |
Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan
kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan
ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian
untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis
perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
seperti air, listrik, telekomunikasi, gas, dan lain sebagainya.
Sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi dengan
kebijakan atau teori yang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang
lebih baik dengan tindakan otoritas demokratisasi terpusat dan kepadanya
perolehan produksi kekayaan yang lebih baik daripada yang kini berlaku
sebagaimana yang diharapkan.
Sistem Sosialis (Socialist Economy) berpandangan bahwa
kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran
bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi
atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan kepemilikan sosial.
Prinsip Dasar Ekonomi Sosialis:
- Pemilikan harta oleh negara
- Kesamaan ekonomi
- Disiplin Politik
Faktor-faktor yang mendorong lahirnya sosialisme :
- Karena adanya revolusi industri
- Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletar (buruh)
- Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar dan lebih rasional terhadap kehidupan manusia dan masyarakat
- Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil Revolusi Perancis
Karl Max merupakan tokoh pengkritik kapitalisme di eropa dan
penggugah perlawanan kaum buruh terhadap kapitalisme, juga penulis wacana yang
menjadi dasar pembentukan sistem ekonomi sosialis.
Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis:
1. Lebih mengutamakan kebersamaan
- Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedangkan individu-individu fiksi belaka.
- Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
2. Peran pemerintah sangat kuat
- Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
- Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara
3. Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
- Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis)
- Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis)
Kelebihan sistem ekonomi sosialis:
- Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya
- Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
- Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
- Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
- Jarang terjadi krisis ekonomi
Kelemahan sistem ekonomi sosialis:
- Mematikan inisiatif individu untuk maju
- Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
- Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis:
Korea Utara
Korea
Utara menganut sistem ekonomi industrialisasi, autarki, dan sangat terpusat
(ekonomi komando). Dari lima negara sosialis yang tersisa di dunia, Korea Utara
adalah satu dari hanya dua (bersama-sama dengan Kuba) dengan ekonomi yang
dimiliki negara dan direncanakan oleh pemerintah sepenuhnya.
Kebijakan isolasi Korea Utara berarti bahwa perdagangan
internasional sangatlah dibatasi, hambatan potensial yang signifikan untuk
pertumbuhan ekonomi. Namun, karena lokasinya yang strategis di Asia Timur
menghubungkan empat ekonomi utama dan memiliki tenaga kerja murah, muda, dan
terlatih, diprojeksi bahwa ekonomi Korea Utara mampu bertumbuh pada kisaran
6–7% per tahun "dengan ukuran reformasi dan insentif yang benar".
Hingga 1998, PBB menerbitkan gambaran IPM dan Pendapatan per
kapita untuk Korea Utara, yaitu IPM-nya berada pada tingkatan sedang 0,766
(peringkat ke-75) dan pendapatan per kapitanya $4.058. Gaji rata-rata adalah
sekitar $47 per bulan.[66] Meskipun terdapat masalah ekonomi yang substansial,
mutu kehidupan rakyat membaik dan upah pekerja naik dengan mantap. Pasar privat
berskala kecil, disebut janmadang, hadir di seluruh penjuru negara ini dan
melayani penduduk dengan makanan dan komoditas tertentu dari impor yang ditukar
dengan uang, dengan demikian membantu mencegah kelaparan.
Ekonomi Korea Utara seutuhnya dinasionalisasi, artinya bahwa
rasio makanan, perumahan, kesehatan, dan pendidikan diberikan dari negara
secara gratis. Pembayaran pajak dihapuskan sejak 1 April 1974. Pada abad ke-21,
pertumbuhan PDB Korea Utara cukup lambat tetapi pasti, kendati di beberapa
tahun terakhir, pertumbuhan itu dipercepat hingga 3,7% pada 2008, angka
tercepat di hampir dasawarsa terakhir, terutama disebabkan oleh naik drastisnya
sektor pertanian sebesar 8,2%. Ini menjadi kejutan manakala sebagian besar
ekonomi dunia mengalami pertumbuhan minus karena adanya krisis keuangan global
2008–2009.
Menurut taksiran pada 2002, sektor dominan di dalam ekonomi
Korea Utara adalah industri (43,1%), diikuti oleh jasa (33,6%) dan pertanian
(23,3%). Pada 2004, ditaksir bahwa pertanian membekerjakan 37% dari tenaga
kerja, sementara industri dan jasa membekerjakan sisanya, 63%. Industri utama
meliputi produk militer, pembuatan mesin, energi listrik, kimia, pertambangan,
perlogaman, sandang, pengolahan makanan dan pariwisata.
Pada 2005, Korea Utara diperingkat oleh FAO menurut taksiran
sebagai produsen buah segar nomor 10 terbesar di dunia dan peringkat ke-19
produsen apel. Korea Utara punya sumber daya alam yang substansial dan
merupakan produsen besi terbesar ke-18 dan seng, memiliki cadangan batubara
terbesar ke-22 di dunia. Korea Utara juga adalah produsen fluor[78] dan
produsen tembaga terbesar ke-12 dan garam di Asia. Sumber daya alam utama
lainnya misalnya timbal, tungsten, grafit, magnesium, emas, pirit, fluorspar,
dan PLTA.
Cina dan Korea Selatan masih menjadi penyumbang terbesar
bantuan makanan kepada Korea Utara. Amerika Serikat mengobjeksi penyumbangan
makanan ini karena kurangnya pengawasan.Pada 2005, pasokan dari Cina dan Korea
Selatan berjumlah 1 juta metrik ton bantuan makanan, masing-masing separonya.
Selain bantuan makanan, Cina dilaporkan memberikan kira-kira 80 hingga 90
persen impor minyak Korea Utara pada "harga persahabatan" yang jauh
lebih murah daripada harga pasar dunia.
Kuba
Fidel Castro, Presiden Kuba dgn
masa
pemerintahan paling lama. |
Kuba merupakan salah satu negara sosialis didunia yang masih
tetap eksis. Cerutu dan sistem komunis-sosialis adalah gambaran umum tentang
Kuba. Tapi sebenarnya tidak hanya itu. Di bidang pertanian, Kuba adalah
contoh nyata sebuah negara yang mampu menghidupi rakyatnya dari pertaniannya.
Jauh hari sebelum Kuba maju di bidang pertanian sebenarnya Kuba pernah dilanda
krisis pangan yang ekstrim. Tepatnya ketika kawan seperjuangannya yaitu Uni
Soviet runtuh dan perdagangan dengan Blok Soviet ambruk. Sebelumnya, Kuba
sangat bergantung pada Uni Soviet dalam hal minyak, pangan dan perdagangan.
Jatuhnya Uni Soviet membuat Kuba mengalami krisis. Kuba kehilangan sumber utama
minyak dan pangan, ditambah lagi embargo dari Amerika Serikat, Kuba harus
memikirkan cara bertahan dan mengisi perut penduduknya. Untuk bertahan dari
embargo AS maka kuba menerapkan perubahan di berbagai aspek kehidupan seperti
pertanian, pendidikan, kesehatan, sumber energi, dan pemberdayaan
masyarakat.
Pemerintah Kuba merespon krisis pangan yang mendera negara
tersebut dengan menghilangkan sistem kepemilikan lahan oleh pemerintah dan
mengubahnya menjadi lahan bersama yang dikelola oleh masyarakat. Meskipun para
petani tidak memiliki lahan secara langsung tetapi mereka berhak dan bebas
mengolah lahan dengan syarat para petani tersebut mampu memproduksi bahan-bahan
pangan sesuai kuota yang sudah ditentukan. Rumah yang dimiliki penduduk Kuba
mungkin sederhana, namun mereka menerapkan sistem rumah terbuka dimana setiap
keluarga memiliki lahan sehingga mereka dapat menanam bahan-bahan makanan yang
dibutuhkan. Komunitas menjadi salah satu aspek yang terpenting di Kuba. Sistem
pertanian yang mereka gunakan juga berbasis komunitas dimana setiap komunitas
saling melengkapi dan memproduksi jenis makanan yang berbeda.
Sebagai negara sosialis, Kuba melakukan perencanaan secara
terpusat. Namun, manajemen distribusi dan produksi pangan diserahkan pada
tingkat lokal. Hasilnya, distribusi dan produksi pangan menjadi lebih
terlokalisasi. Produksi dan panen makanan pokok pun terus meningkat. Yang
terpenting, ketersediaan pangan pulih hingga tingkat memadai. Saat ini Kuba
memiliki kedaulatan sistem pangan paling kokoh dalam sejarahnya.
B. Sistem Ekonomi Kapitalis
Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan
kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan
perekonomian seperti memproduksi baang, manjual barang, menyalurkan barang dan
lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian untuk
memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan,
tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi.
Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur
nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam
bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan
kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara.
Ciri-ciri sistem ekonomi Kapitalis :
- Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
- Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
- Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri
- Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut hedonisme)
Negara penganut sistem Kapitalis
Negara yang pertama kali menerapkan sistem kapitalis adalah
Negara Amerika Serikat. Kemudian pada abad ke-19 mulailah banyak negara yang
ikut menerapkan sistem kapitalis seperti Inggris, Belanda, Jerman dan Belgia.
Jepang pun pernah menjadi Negara Kapitalis yaitu pada tahun 1868. Pada tahun
1900, sudah ada 13 negara yang menerapkan sistem kapitalis. Walaupun sudah
banyak yang menganut sistem kapitalis, setelah perang dunia ke dua, tetaplah
Amerika Serikat yang menjadi Negara kapitalis nomor 1 di dunia.
Amerika Serikat
Salah satu budaya politik Amerika adalah sistem perekonomian
kapital. Kapitalisme adalah metode alternative untuk mendistribusikan
keuntungan dan kerugian ekonomi. Kapitalisme mengharuskan pemerintah untuk
terlibat dalam kegiatan ekonomi seminimal mungkin. Bebas berusaha dan
kepercayaan diri adalah prinsip-prinsip dasar dari kapitalisme. Firma atau
perusahaan diperbolehkan untuk beroperasi di pasar bebas dan terbuka, dan
individu-individu diharapkan mampu berusaha dengan inisiatif mereka sendiri
untuk membangun keamanan stabilitas ekonomi mereka. Perusahaan menentukan apa
yang akan mereka produksi dan harga untuk barang dan jasa mereka sementara
pembeli menentukan apa yang akan mereka beli dengan harga berapa.
Amerika serikat tidak secara murni menganut sistem
kapitalisme, karena pemerintah mengambil peran dalam mengatur dan mendorong
perekonomian. Istilah ekonomi campuran ini digunakan dalam menentukan bentuk
anasir berbeda dari sistem ekonomi kombinasi antara elemen sosialis dan
kapitalis. Amerika Serikat mengadopsi lebih banyak elemen kapitalis daripada
elemen sosialis. Karena tradisi individualism yang kuat, orang Amerika
cenderung membatasi tujuan dari tindakan pemerintah dalam bidang ekonomi.
Inggris
Dilihat dari sudut pandang sejarah, Inggris dikenal luas
oleh publik dunia dengan statusnya yang merupakan Negara penjajah terbesar di
dunia dengan menggunakan sistem pembangunan ekonomi pasar di Negara jajahannya
dan berbagi keuntungan dengan Sang Penjajah. Ini sangat menggambarkan sifat
kapitalisnya yang mengandalkan pasar, ini lebih dikenal dengan istilah Nekolim,
Neokolonialisme-Kolonialisme-Imperialisme.
Karena revolusi industri, Inggris menjadi negara kapitalis
dan berkembang menjadi negara imperialis. Dalam bentuk imperialis modern, yaitu
penguasaan politik atau pemerintahan negara yang dikuasai, melakukan
eksploitasi di bidang ekonomi dan penetrasi di bidang kebudayaan. Bangsa-bangsa
yang di bawah jajahan Inggris pada umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa resmi setelah bangsa yang bersangkutan merdeka. Dengan demikian
penetrasi kebudayaan Inggris atas daerah jajahan berhasil.
Daerah-daerah yang dikuasai Inggris antara lain: India,
Kanada, Ameriak Utara. Pada masa Ratu Victoria, imperialis Inggris mencapai
puncaknya.
Kesimpulan:
Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem ekonomi dimana
seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi
diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ekonomi kapitalis atau
sistem ekonomi pasar ini mempunyai ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan.
Tahap dalam sistem ekonomi kapitalis yang pertama adalah
kapitalisme awal yang berlangsung sekitar abad ke-XVII sampai menjelang abad
ke-XX dimana individu/swasta mempunyai kebebasan penguasaan sumber daya maupun
pengusaan ekonomi dengan tanpa adanya campur tangan pemerintah berbeda pada
tahap kapitalisme modern yang diterimanya peran pemerintah dalam pengelolaan
perekonomian.
Negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis di antaranya
yaitu, Amerika Serikat dan Inggris. Amerika Serikat tidak secara murni menganut
sistem kapitalisme, karena pemerintah mengambil peran dalam mengatur dan
mendorong perekonomian. Inggris menjadi negara kapitalis yang berkembang
menjadi negara imperialis.
Perbedaan Kapitalis dan Sosialis
Dari table diatas, dapat diketahui bahwa:
Konsep dari ekonomi kapitalis di mana sumber kekayaan itu
sangat langka dan harus di peroleh dengan cara bekerja keras di mana setiap
pribadi boleh memiliki kekayaan yang tiada batas, untuk mencapai tujuan hidup
nya. Dalam sistim ekonomi kapitalis perusahaan di miliki oleh perorangan.
Terjadi nya pasar (market) dan terjadinya demand and supply adalah ciri khas
dari ekonomi kapitalis. Keputusan yang diambil atas isu yang terjadi seputar
masalah ekonomi sumbernya adalah dari kalangan kelas bawah yang membawa masalah
tersebut ke level yang lebih atas.
Lain halnya dengan konsep ekonomi sosialis, di mana sumber
kekayaan itu sangat langka dan harus di peroleh lewat pemberdayaan tenaga kerja
(buruh), di semua bidang, pertambangan, pertanian, dan lainnya. Dalam sistem
Sosialis, semua Bidang usaha dimiliki dan diproduksi oleh Negara. Tidak
terciptanya market (pasar) dan tidak terjadinya supply dan demand, karena
Negara yang menyediakan semua kebutuhan rakyatnya secara merata. Perumusan
masalah dan keputusan di tangani langsung oleh negara.
Sumber: