Minggu, 30 Maret 2014

Pendapat tentang perekonomian era orde baru



Pendapat Mengenai Perekonomian Indonesia Pada Saat ORDE BARU

Secara garis besar pada masa orde baru di bawah komando Presiden Soeharto memang membawa pengaruh yang lebih baik terhadap perkembangan ekonomi Indonesia di bandingkan pada saat orde lama,salah satunya Soeharto yang berhasil membawa indonesia dengan swasembada berasnya,dan pelita (Pembangunan Lima Tahun) dan lain sebagainya,namun disisi lain Indonesia masih memiliki masalah ekonomi yang berkepanjangan yaitu pemberabtasan KKN (korupsi,kolusi,dan nepotiosme) yang masih saja lamban.
Untuk itu Segala sesuatunya pemerintah seharusnya berfikir secara matang , berupaya secara tegas , dan mengimbangi segala keputusan yang diambil sesuai dengan keadaan dan kondisi masyarakat yang terjadi. Mudah-mudahan kita sebagai generasi muda dengan adanya kreativitas yang berkonotasi positif dapat membuat perekonomian di Indonesia ini kedepannya terus maju dan menjadi yang terbaik, Amin!  

Tugas softskill semester 2 perekonomian Indonesia masa orde baru



KONDISI EKONOMI INDONESIA PADA MASA ORDE BARU

Perekonomian indonesi di awal orde baru
Pada awal orde baru.pembangunan ekonomi Indonesia maju pesat.mulai dari pendapatan perkapita,pertanian,pembangunan infrastruktur,dll. Saat permulaan orde baru program pemerintah berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi,penyelamatan keuangan Negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pada awal tahun 1966 tinkat inflasi menunjukan hingga kurang lebih 650 % setahun.hal itu menjadi penghambat program pembangunan yang telah direncanakan pemerintah.
                Setelah itu dikeluarkan ketetapan MPRS No.XXIII/MPRS/1966 tentang kebijakan ekonomi,keuangan dan pembangunan. Lalu cabinet AMPERA membuat kebijakan mengacu pada tap MPRS tersebut adalah sebagai berikut :
1.       Mendobrak kemacetan ekonomi dan memperbaiki sector yang menyebabkan kemacetan,seperti : rendahnya penerimaan Negara,tinggi dan tidak efesienya pengeluaran Negara,terlalu banyak tunggakan hutang luar negeri.
2.       Debirokratisasi untuk mempelancar kegiatan perekonomian.
3.       Berorientasi pada kepentingan produsen kecil.
Untuk melaksanakan lankah tersebut maka ditempuh cara :
a.       Mengadakan operasi pajak
b.      Cara pemungutan pajak baru bagi pendapatan perorangan dan kekayaan dengan menghitung pajak sendiri dan pajak orang.

Pemerintah lalu melakukan Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang (25-30 tahun) dilakukan secara periodic lima tahunan yang disebut pelita (Pembangunan Lima Tahun). Pelita berlangsung dari pelita I – pelita VI.

1.       Pelita I ( 1 april 1969 – 31 maret 1974 )
Sasaran yang hendak dicapai pada masa ini adalah sndang,pangan,perbaikan prasarana,perumahan rakyat,perluasan lapangan kerja,dan kesejahteraan rohani.
Keberhasilan dalam pelita I yaitu :
a.       Produksi beras naik rata-rata 4% setahun.
b.      Banyak berduri industri pupuk,semen,dan tekstil.
c.       Perbaikan jalan raya.
d.      Banyak dibangun pusat – pusat tenaga listrik.
e.      Semakin majunya sektor pendidikan.

2.       Pelita II ( 1 april 1974 – 31 maret 1979 )
Sasaran yang inggin dicapai pada masa ini adalah sandang,pangan,perumahan,sarana dan prasarana,mensejahterahkan rakyat,dan memperluas lapangan kerja. Pelita II ini berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata penduduk 7% setahun. Perbaikan dalam hal irigasi. Di bidang industri juga terjadi kenaikan produksi.



3.       Pelita III ( 1 april 1979 – 31 maret 1984 )
Pelita III lebih menekankan pada trilogi pembangunan. Asas-asas pemerataan di tuangkan dalam berbagai langkah pemerataan,seperti pemerataan pembagian kerja,kesempatan kerja,memperoleh keadilan,dll

4.       Pelita IV ( 1 april 1984 – 31 maret 1989 )
Pada pelita ini lebih dititik baratkan pada sector pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industry yang dapat menghasilkan mesin industry itu sendiri. Hasil yang dicapai antara lain :
a.       Swasembada pangan.
Pada tahun 1984 indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 25,8 ton. Kesuksesan ini mendapat penghargaan dari FAO (organisasi pangan dan pertanian dunia) pada tahun 1985.

5.       Pelita V ( 1 april 1989 – 31 maret 1994 )
Pada pelita ini ingin meningkatkan produksi pertanian lainya dan menghasilkan barang ekspor. Pelita ini adalah akhir pola pembangunan jangka panjang tahap pertama. Lalu dilanjutkan pembangunan jamgka panjang kedua,yaitu dengan mengadakan pelita VI yang diharapkan akan mulai memasuki proses tinggal landas Indonesia untuk memacu pembangunan dengan kekuatan sendiri demi menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila.

Kondisi perekonomian Indonesia pada akhir orde baru

Pelita VI (1 april 1994 – 31 maret 1999)
Pada masa ini pemerintah lebih menitik beratkan pada sector bidang ekonomi. Pembangunan ekonomi ini berkaitan dengan industry dan pertanian serta pembangunan dan peningkatan kualitas SDM sebagai pendukungnya. Namun pelita VI yang diharapkan menjadi proses lepas landas Indonesia ke yang lebih baik lagi,malah menjadi gagal landas dan kapal pun hancur. Indonesia dilanda krisis ekonomi pada akhir tahun 1997.semula berawal dari krisis moneter lalu berlanjut menjadi krisis ekonomi dan akhirnya menjadi krisis kepercayaan kepada pemerintah. Pelita VI pun kandas di tengah jalan.

Refrensi :
Sejarah ekonomi indonesisa (jilid 1,thn terbit 2003)